Minggu, 01 November 2009

Makalah Fisika - Pemanfaatan Fisika dalam TI

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang
Pendidikan masih dipercaya sebagai ujung tombak dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa. Bangsa yang melakukan investasi besar di bidang pendidikan telah terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan memenangkan persaingan di pasar global. Bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis multi dimensi berkepanjangan telah mempunyai komitmen yang tinggi untuk memajukan pendidikan. Dicantumkannya alokasi dana pendidikan sebesar 20% dari APBN dalam Undang-undang Dasar merupakan bukti dari komitmen tersebut.
Fisika sebagai bagian dari sains mempunyai peranan yang besar dalam perkembangan teknologi. Teknologi baru yang ditemukan pada gilirannya memfasilitasi penelitian-penelitian di bidang fisika sehingga perkembangannya berlangsung secara lebih cepat. Sains dan teknologi ibarat dua sisi mata uang yang saling menguatkan. Kerja sama yang erat antara dunia pendidikan dan industri telah lama terjalin secara sinergis menghasilkan produk-produk yang mempunyai keunggulan kompetitif.
Pendidikan fisika merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan sains dan teknologi. Pendidikan fisika harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dan serius jika kita menginginkan perkembangan sains dan teknologi yang cepat. Fisika mempunyai keuntungan karena mudah dibuat simulasinya dalam upaya untuk memahami dan meramalkan prinsip-prinsipnya secara lebih mudah. Sumber belajar untuk fisika tersedia secara luas dan bervariasi. Teknologi Informasi (TI) dan multimedia telah memungkinkan diwujudkannya pembelajaran fisika yang efektif dan menyenangkan, yang melibatkan siswa secara aktif. Kemampuan TI dan multimedia dalam menyampaikan pesan dinilai sangat besar. Dalam bidang pendidikan, TI dan multimedia telah mengubah paradigma penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik. Computer Assisted Instruction (CAI) bukan saja dapat membantu guru dalam mengajar, melainkan sudah dapat bersifat stand alone dalam memfasilitasi proses belajar. Majalah Times edisi Asia melaporkan pada suatu edisinya bahwa knowledge technology yang mengemas pengetahuan ke dalam softwares pendidikan akan menjadi salah satu dari 10 bidang pekerjaan baru terbesar dalam abad 21.

B. Rumusan Masalah
1. Perkembangan Teknologi Informasi Dalam Dunia Pendidikan
2. Cabang-cabang yang Terkait dengan Bioinformatika

C. Tujuan Penulisan
1. Menambah wawasan tentang perkembangan di bidang TI dan fisika dalam pendidikan.
2. Mengetahui sedikitnya cabang-cabang yang terkait dengan Bioinformatika.


Bab II Pembahasan

A. Perkembangan Teknologi Informasi Dalam Dunia Pendidikan
Teknologi informasi merupakan suatu proses perkembangan teknik, metode dan media komunikasi untuk bertukar informasi antar manusia. Pada awalnya manusia bertukar informasi melalui bahasa. Melalui bahasa orang lain dapat memahami informasi apa yang kita sampaikan. Dengan bahasa orang dapat menerima informasi namun jangkauan informasi yang disampaikan tersebut sangatlah terbatas baik secara ruang ataupun waktu. Kita menyampikan sesuatu melalui bahasa pada suatu saat mungkin hanya dapat menjangkau pada beberapa puluh orang saja. Selain dari bahasa, media yang digunakan dalam berkomunikasi adalah gambar. Melalui gambar pesan yang disampaikan dapat menjangkau sasaran yang lebih luas serta mempunyai dimensi waktu yang lebih lama. Informasi yang disampaian dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan media bahasa.
Selanjutnya manusia menciptakan huruf dan angka yang membentuk sebuah kalimat untuk menyampaikan pesan-pesan informatif. Melalui teknologi ini informasi dapat lebih cepat, terdokumentasikan dan mempunyai jangkauan sebar yang lebih luas dibandingkan dengan media gambar. Perkembangan dunia komunikasi telah sampai pada titik dimana manusia melakukan rekayasa dengan mensinergikan ilmu pengetahuan yang diimplementasikan dan dikembangkan secara terus menerus (teknologi). Rekayasa pemanfaatan teknologi dalam proses komunikasi tersebut telah melahirkan sebutan teknologi informasi.
Sebenarnya teknologi informasi ini menunjuk pada sabuah tatanan kuat implementasi ilmu pengetahuan yang diperoleh dan dikembangkann oleh manusia. Tatanan ini telah mencapai pada suatu titik dimana terdapat pengakuan bahwa hasil pengembangan ilmu pengetahuan sudah diakui oleh masyarakat dalam membantu mempermudah kehidupan masyarakat. Pada saat ini teknologi informasi telah merambah pada semua dimensi kehidupan masyarakat. Hal ini diperkuat dengan adanya proses integrasi antara ragam kehidupan masyarakat dengan teknologi serta antara teknologi yang telah teraplikasi dengan teknologi lainnya. Disamping itu juga telah terjadi pengayaan sebuah teknologi. Dulu handphone hanyalah sebuah alat untuk menelopon semata. Namun sekarang telah terjadi integrasi dengan komputer serta pengayaan fungsi tidak hanya sebagai alat untuk menelepon. Teknologi informasi telah menjangkau pada semuata tatanan kehidupan masyarakat termasuk dalam dunia pendidikan. Sebenarnya teknologi adalah sebuah tool yang apabila diketahui cara memanfaatkannya dapat memberikan kemudahan dan keefektifan dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Sehingga teknologi informasi bagi dunia pendidikan akan dapat memberi nilai lebih jika mengetahui bagaimana cara memanfaatkannya.

B. Cabang-cabang yang Terkait dengan Bioinformatika
Dari pengertian Bioinformatika baik yang klasik maupun baru, terlihat banyak terdapat cabang-cabang disiplin ilmu yang terkait dengan Bioinformatika terutama karena Bioinformatika itu sendiri merupakan suatu bidang interdisipliner. Hal tersebut menimbulkan banyak pilihan bagi orang yang ingin mendalami Bioinformatika. Di bawah ini akan disebutkan beberapa bidang yang terkait dengan Bioinformatika.
1. Biophysics
Biologi molekul sendiri merupakan pengembangan yang lahir dari biophysics. Biophysics adalah sebuah bidang interdisipliner yang mengaplikasikan teknik-teknik dari ilmu Fisika untuk memahami struktur dan fungsi biologi (British Biophysical Society).
Sesuai dengan definisi di atas, bidang ini merupakan suatu bidang yang luas. Namun secara langsung disiplin ilmu ini terkait dengan Bioinformatika karena penggunaan teknik-teknik dari ilmu Fisika untuk memahami struktur membutuhkan penggunaan TI.
2. Computational Biology
Computational biology merupakan bagian dari Bioinformatika (dalam arti yang paling luas) yang paling dekat dengan bidang Biologi umum klasik. Fokus dari computational biology adalah gerak evolusi, populasi, dan biologi teoritis daripada biomedis dalam molekul dan sel. Tak dapat dielakkan bahwa Biologi Molekul cukup penting dalam computational biology, namun itu bukanlah inti dari disiplin ilmu ini. Pada penerapan computational biology, model-model statistika untuk fenomena biologi lebih disukai dipakai dibandingkan dengan model sebenarnya. Dalam beberapa hal cara tersebut cukup baik mengingat pada kasus tertentu eksperimen langsung pada fenomena biologi cukup sulit.
Tidak semua dari computational biology merupakan Bioinformatika, seperti contohnya Model Matematika bukan merupakan Bioinformatika, bahkan meskipun dikaitkan dengan masalah biologi.
3. Medical Informatics
Menurut Aamir Zakaria [ZAKARIA2004] Pengertian dari medical informatics adalah “sebuah disiplin ilmu yang baru yang didefinisikan sebagai pembelajaran, penemuan, dan implementasi dari struktur dan algoritma untuk meningkatkan komunikasi, pengertian dan manajemen informasi medis.”
Medical informatics lebih memperhatikan struktur dan algoritma untuk pengolahan data medis, dibandingkan dengan data itu sendiri. Disiplin ilmu ini, untuk alasan praktis, kemungkinan besar berkaitan dengan data-data yang didapatkan pada level biologi yang lebih “rumit” —yaitu informasi dari sistem-sistem superselular, tepat pada level populasiĆ¢€”di mana sebagian besar dari Bioinformatika lebih memperhatikan informasi dari sistem dan struktur biomolekul dan selular.
4. Cheminformatics
Cheminformatics adalah kombinasi dari sintesis kimia, penyaringan biologis, dan pendekatan data-mining yang digunakan untuk penemuan dan pengembangan obat (Cambridge Healthech Institute’s Sixth Annual Cheminformatics conference). Pengertian disiplin ilmu yang disebutkan di atas lebih merupakan identifikasi dari salah satu aktivitas yang paling populer dibandingkan dengan berbagai bidang studi yang mungkin ada di bawah bidang ini.
Salah satu contoh penemuan obat yang paling sukses sepanjang sejarah adalah penisilin, dapat menggambarkan cara untuk menemukan dan mengembangkan obat-obatan hingga sekarang —meskipun terlihat aneh—. Cara untuk menemukan dan mengembangkan obat adalah hasil dari kesempatan, observasi, dan banyak proses kimia yang intensif dan lambat. Sampai beberapa waktu yang lalu, disain obat dianggap harus selalu menggunakan kerja yang intensif, proses uji dan gagal (trial-error process).
Kemungkinan penggunaan TI untuk merencanakan secara cerdas dan dengan mengotomatiskan proses-proses yang terkait dengan sintesis kimiawi dari komponen-komponen pengobatan merupakan suatu prospek yang sangat menarik bagi ahli kimia dan ahli biokimia. Penghargaan untuk menghasilkan obat yang dapat dipasarkan secara lebih cepat sangatlah besar, sehingga target inilah yang merupakan inti dari cheminformatics. Ruang lingkup akademis dari cheminformatics ini sangat luas. Contoh bidang minatnya antara lain:Synthesis Planning, Reaction and Structure Retrieval, 3-D Structure Retrieval, Modelling, Computational Chemistry, Visualisation Tools and Utilities.
5. Genomics
Genomics adalah bidang ilmu yang ada sebelum selesainya sekuen genom, kecuali dalam bentuk yang paling kasar. Genomics adalah setiap usaha untuk menganalisa atau membandingkan seluruh komplemen genetik dari satu spesies atau lebih. Secara logis tentu saja mungkin untuk membandingkan genom-genom dengan membandingkan kurang lebih suatu himpunan bagian dari gen di dalam genom yang representatif.
6. Mathematical Biology
Mathematical biology lebih mudah dibedakan dengan Bioinformatika daripada computational biology dengan Bioinformatika. Mathematical biology juga menangani masalah-masalah biologi, namun metode yang digunakan untuk menangani masalah tersebut tidak perlu secara numerik dan tidak perlu diimplementasikan dalam software maupun hardware. Bahkan metode yang dipakai tidak perlu “menyelesaikan” masalah apapun; dalam mathematical biology bisa dianggap beralasan untuk mempublikasikan sebuah hasil yang hanya menyatakan bahwa suatu masalah biologi berada pada kelas umum tertentu.
Menurut Alex Kasman [KASMAN2004] Secara umum mathematical biology melingkupi semua ketertarikan teoritis yang tidak perlu merupakan sesuatu yang beralgoritma, dan tidak perlu dalam bentuk molekul, dan tidak perlu berguna dalam menganalisis data yang terkumpul.
7. Proteomics
Istilah proteomics pertama kali digunakan untuk menggambarkan himpunan dari protein-protein yang tersusun (encoded) oleh genom. Ilmu yang mempelajari proteome, yang disebut proteomics, pada saat ini tidak hanya memperhatikan semua protein di dalam sel yang diberikan, tetapi juga himpunan dari semua bentuk isoform dan modifikasi dari semua protein, interaksi diantaranya, deskripsi struktural dari protein-protein dan kompleks-kompleks orde tingkat tinggi dari protein, dan mengenai masalah tersebut hampir semua pasca genom.
Michael J. Dunn [DUNN2004], Pemimpin Redaksi dari Proteomics mendefiniskan kata ”proteome” sebagai: ”The PROTEin complement of the genOME”. Dan mendefinisikan proteomics berkaitan dengan: “studi kuantitatif dan kualitatif dari ekspresi gen di level dari protein-protein fungsional itu sendiri”. Yaitu: “sebuah antarmuka antara biokimia protein dengan biologi molekul”.
Mengkarakterisasi sebanyak puluhan ribu protein-protein yang dinyatakan dalam sebuah tipe sel yang diberikan pada waktu tertentu —apakah untuk mengukur berat molekul atau nilai-nilai isoelektrik protein-protein tersebut— melibatkan tempat
penyimpanan dan perbandingan dari data yang memiliki jumlah yang sangat besar, tak terhindarkan lagi akan memerlukan Bioinformatika.
8. Pharmacogenomics
Pharmacogenomics adalah aplikasi dari pendekatan genomik dan teknologi pada identifikasi dari target-target obat. Contohnya meliputi menjaring semua genom untuk penerima yang potensial dengan menggunakan cara Bioinformatika, atau dengan menyelidiki bentuk pola dari ekspresi gen di dalam baik patogen maupun induk selama terjadinya infeksi, atau maupun dengan memeriksa karakteristik pola-pola ekspresi yang ditemukan dalam tumor atau contoh dari pasien untuk kepentingan diagnosa (kemungkinan untuk mengejar target potensial terapi kanker).
Istilah pharmacogenomics digunakan lebih untuk urusan yang lebih “trivial” —tetapi dapat diargumentasikan lebih berguna— dari aplikasi pendekatan Bioinformatika pada pengkatalogan dan pemrosesan informasi yang berkaitan dengan ilmu Farmasi dan Genetika, untuk contohnya adalah pengumpulan informasi pasien dalam database.
9. Pharmacogenetics
Tiap individu mempunyai respon yang berbeda-beda terhadap berbagai pengaruh obat; sebagian ada yang positif, sebagian ada yang sedikit perubahan yang tampak pada kondisi mereka dan ada juga yang mendapatkan efek samping atau reaksi alergi. Sebagian dari reaksi-reaksi ini diketahui mempunyai dasar genetik. Pharmacogenetics bagian dari pharmacogenomics yang menggunakan metode genomic/Bioinformatika untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan genomic, contohnya SNP (Single Nucleotide Polymorphisms), karakteristik dari profil respons pasien tertentu dan menggunakan informasi-informasi tersebut untuk memberitahu administrasi dan pengembangan terapi pengobatan. Secara menakjubkan pendekatan tersebut telah digunakan untuk “menghidupkan kembali” obat-obatan yang sebelumnya dianggap tidak efektif, namun ternyata diketahui manjur pada sekelompok pasien tertentu. Disiplin ilmu ini juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan dosis kemoterapi pada pasien-pasien tertentu.


Bab III Penutup

A. Simpulan
Fisika sebagai bagian dari sains mempunyai peranan yang besar dalam perkembangan teknologi. Teknologi baru yang ditemukan pada gilirannya kemudian memfasilitasi penelitian-penelitian di bidang sain sehingga perkembangannya berlangsung secara lebih cepat. Sains dan teknologi ibarat dua sisi mata uang yang saling menguatkan. Kerja sama yang erat antara dunia riset dan industri telah lama terjalin secara sinergis menghasilkan produk-produk yang mempunyai keunggulan kompetitif dan ini dijembatani oleh dunia pendidikan.
Gambaran dari sebagian bidang-bidang yang terkait dengan Bioinformatika di atas memperlihatkan bahwa Bioinformatika mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan mempunyai peran yang sangat besar dalam bidangnya. Bahkan pada bidang pelayanan kesehatan Bioinformatika menimbulkan disiplin ilmu baru yang menyebabkan peningkatan pelayanan kesehatan.

B. Saran
Mahasiswa harus memiliki paradigma baru tentang konsep fisika di abad 21 ini, bagaimana hubungan antara Teory, Riset, dan Komputasi, dimana ketiga nya ini haruslah sama derajatnya.
Dunia pendidikan tinggi bertanggung jawab untuk mengenalkannya agar tercapai hubungan sinergy antar ketiganya tidak hanya sebatas pemahaman teori namun juga penggunaan komputasi untuk menyelesaikan persoalan fisika dalam riset dan yang nantinya dapat disinkronkan dengan dunia industri. Selain memfocuskan bagaimana menggunakan komputer dalam fisika tujuan akhirnya adalah memastikan bahwa mahasiswa dapat memperoleh suatu level minimum akan komputasi fisika untuk membangun pondasi dasar dalam menyiapkan mahasiswa memasuki gerbang pintu dunia kerja.